Batik SalemRanah Budaya Warisan Jawa - Pasundan
Salem, Media Fakta,- Seni batik pada perkembangan kultur masyarakat modern semakin mengalami perkembangan pesat, disamping membawa citra kentalnya identitas daerah, saat ini seni batik juga dipengaruhi sentuhan perkembangan budaya di masyarakat. Hal tersebut tertuang dalam beberapa jenis batik salem yang terkenal dengan batik brebesan.
Ada beberapa jenis batik yang dihasilkan oleh para pengrajin dari tiga Desa yakni Desa ciputih, Desa bentar, dan Desa Bentar sari di wilayah Kecamatan salem, Kabupaten Brebes.
Menurut Camat Salem, Mochamad Adnan, S.Ip perkembangan batik salem semakin meningkat sebagai industri rumahan dengan kisaran produksi 2000 potong per minggu. “ Ciri khas batik salem yang tidak dimiliki wilayah lain yakni batik tulis yang memiliki pola perpaduan kultur jawa sunda. Sehingga batik ini mencerminkan tentang histori perbatasan wilayah dengan jawa barat.” Ungkap Mochamad adnan.
Masih menurut Moch. Adnan, batik salem yang saat ini sudah di promosikan melalui pameran di berbagai even ialah Batik Kopi pecah, Sawat Rante, pukel dan beberapa jenis batik tulis lainnya dengan modifikasi dari Bawang dan Telur Asin sebagai ciri khas Brebesan. “Sebagai dukungan terhadap batik tulis Salem , Bupati Brebes H. Agung Widyantoro, SH. M.Si menurunkan bantuan 400 unit kompor listrik khusus membatik, serta mengadakan pelatihan untuk masyarakat tentang tata cara membatik, pewarnaan, penulisan dan pencelupan. Disamping mewajibkan setiap pegawai Negri sipil di wilayah Kabupaten Brebes memakai batik salem setiap hari Kamis.” Sambungnya.
Nama batik Salem mungkin belum setenar batik asal Solo, Yogyakarta, atau Pekalongan. Batik produksi itu pun masih sebatas industri rumah tangga. Namun, siapa sangka batik buatan masyarakat Desa Bentar dan Bentarsari, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes tersebut mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki batik mana pun di daerah lain.
Dari rumah salah satu pengrajin Di Desa Bentar Hj Ratminah, tampak asri di tengah Sederetan tanaman hias terawat dengan baik di halaman rumah. Tidak ada tanda khusus yang dipasang di depan rumah yang mencirikan khusus tentang produksi batik tulis dirumahnya.
tapi ketika memasuki ruang dalam rumah tersebut, akan terlihat aktivitas perusahaan batik milik sang pemilik rumah.Ada Sebuah etalase kecil yang menjadi penyekat ruang tamu dengan ruang keluarga. Tampak kain-kain bermotif batik ditata secara rapi dalam dua sap rak etalase tersebut. Setiap kain ditata secara terpisah menurut jenis motif dan bahan kain. "Bagi pengunjung yang ingin memesan tinggal melihat kain batik yang sudah kami pajang.” kata Ratminah dengan ramah kepada wartawan.
Di Desa Bentar terdapat sekitar 140 perajin batik selain Ratimah dan 200 orang di Desa Bentarsari dan Ciputih. “di Salem produksi batik masih berskala rumah tangga. Ini dilakukan para ibu rumah tangga untuk mengisi waktu luang seusai melakukan tugas rumah. Sebagian lainnya ada yang sambil menunggu kios atau warung di depan rumah. Meski hanya pengisi waktu luang, produk batik salem tidak kalah dibandingkan dengan batik produksi daerah lain” lanjutnya.
Sementara menrut salah satu tenaga pendidik yang di temui wartawan dilingkungan kecamatan salem, wacana tentang usulan batik salem dijadikan sebagai mata pelajaran mulok di sekolah-sekolah brebes dari tingkat SD sampai SMA , menyatakan sangat setuju kalau batik salem dimasukan dalam mata pelajaran mulok di daerah brebes , karena disamping melestarikan seni batik sebagai warisan budaya nenek moyang , juga karena batik salem merupakan salah satu komoditi daerah brebes yang harus di kembangkan.
“Saya sangat setuju dengan wacana bahwa seni batik salem akan dimasukan pada pelajaran mulok di sekolah yang berada di wilayah Kabupaten Brebes. Karena dengan itu, seni batik tersebut akan terus meregenerasi sebagai warisan budaya salem. Siapa lagi yang akan membangun brebes dalam mengembangkan karya seni batik salem kalau bukan dari kesadaran masyarakat kita sendiri? “ katanya tegas. (Toto cahyoto)
“Saya sangat setuju dengan wacana bahwa seni batik salem akan dimasukan pada pelajaran mulok di sekolah yang berada di wilayah Kabupaten Brebes. Karena dengan itu, seni batik tersebut akan terus meregenerasi sebagai warisan budaya salem. Siapa lagi yang akan membangun brebes dalam mengembangkan karya seni batik salem kalau bukan dari kesadaran masyarakat kita sendiri? “ katanya tegas. (Toto cahyoto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar