Entri Populer

Senin, 24 Oktober 2011

batik saleman


Batik SalemRanah Budaya Warisan Jawa - Pasundan
Salem, Media Fakta,- Seni  batik pada perkembangan  kultur masyarakat  modern semakin mengalami  perkembangan  pesat,  disamping  membawa citra kentalnya identitas daerah, saat ini seni batik juga dipengaruhi sentuhan perkembangan budaya di masyarakat.  Hal tersebut  tertuang dalam beberapa jenis batik salem yang terkenal dengan batik brebesan. 
Ada beberapa  jenis batik  yang dihasilkan oleh para pengrajin  dari  tiga Desa  yakni  Desa ciputih, Desa bentar, dan Desa Bentar sari di wilayah Kecamatan salem, Kabupaten Brebes.
Menurut Camat Salem,  Mochamad Adnan, S.Ip   perkembangan batik salem semakin meningkat  sebagai industri rumahan dengan kisaran produksi  2000 potong  per minggu. “ Ciri khas batik salem yang  tidak dimiliki wilayah lain yakni batik tulis yang memiliki pola   perpaduan kultur jawa sunda. Sehingga batik ini mencerminkan tentang histori perbatasan wilayah dengan jawa barat.” Ungkap Mochamad adnan.
Masih menurut Moch. Adnan,  batik salem yang  saat ini sudah di promosikan melalui pameran di berbagai even ialah Batik Kopi pecah, Sawat Rante, pukel dan beberapa jenis batik tulis lainnya dengan modifikasi  dari Bawang dan Telur Asin sebagai ciri khas Brebesan.  “Sebagai dukungan terhadap  batik tulis Salem , Bupati Brebes H. Agung Widyantoro, SH. M.Si  menurunkan  bantuan 400 unit  kompor listrik khusus membatik, serta mengadakan pelatihan untuk masyarakat tentang tata cara membatik, pewarnaan,  penulisan dan pencelupan. Disamping  mewajibkan setiap pegawai Negri sipil di wilayah Kabupaten Brebes memakai batik salem setiap hari Kamis.”  Sambungnya.

Nama batik Salem mungkin belum setenar batik asal Solo, Yogyakarta, atau Pekalongan. Batik produksi itu pun masih sebatas industri rumah tangga. Namun, siapa sangka batik buatan masyarakat Desa Bentar dan Bentarsari, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes tersebut mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki batik mana pun di daerah lain.
Dari rumah salah satu pengrajin Di Desa Bentar  Hj Ratminah, tampak asri di tengah Sederetan tanaman hias terawat dengan baik di halaman rumah. Tidak ada tanda khusus yang dipasang di depan rumah yang mencirikan khusus tentang produksi batik tulis dirumahnya.


tapi ketika  memasuki ruang dalam rumah tersebut, akan terlihat aktivitas perusahaan batik milik sang pemilik rumah.Ada Sebuah etalase kecil yang menjadi penyekat ruang tamu dengan ruang keluarga. Tampak kain-kain bermotif batik ditata secara rapi dalam dua sap rak etalase tersebut. Setiap kain ditata secara terpisah menurut jenis motif dan bahan kain. "Bagi pengunjung yang ingin memesan tinggal melihat kain batik yang sudah kami pajang.” kata Ratminah dengan ramah kepada wartawan.

Di Desa Bentar terdapat sekitar 140 perajin batik selain Ratimah dan 200 orang di Desa Bentarsari dan Ciputih. “di Salem produksi batik masih berskala rumah tangga. Ini dilakukan para ibu rumah tangga untuk mengisi waktu luang seusai melakukan tugas rumah. Sebagian lainnya ada yang sambil menunggu kios atau warung di depan rumah. Meski hanya pengisi waktu luang, produk batik salem tidak kalah dibandingkan dengan batik produksi daerah lain” lanjutnya.
Sementara menrut salah satu tenaga pendidik yang di temui wartawan dilingkungan  kecamatan salem, wacana  tentang usulan batik salem dijadikan sebagai mata pelajaran mulok di sekolah-sekolah brebes dari tingkat SD sampai SMA , menyatakan  sangat setuju kalau batik salem dimasukan dalam mata pelajaran mulok di daerah brebes , karena disamping melestarikan seni batik sebagai warisan budaya nenek moyang , juga karena batik salem merupakan salah satu komoditi daerah brebes yang harus di kembangkan.
“Saya sangat setuju dengan wacana  bahwa seni batik salem akan dimasukan pada  pelajaran mulok di sekolah yang berada di wilayah Kabupaten Brebes. Karena dengan itu, seni batik tersebut akan terus meregenerasi sebagai warisan budaya salem.  Siapa lagi yang akan membangun brebes dalam mengembangkan karya seni batik salem kalau bukan dari kesadaran masyarakat kita sendiri? “ katanya tegas. (Toto cahyoto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar