Entri Populer

Senin, 24 Oktober 2011

berita pendidikan


 SDN Indrajaya 02,                                           
PPMBS Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Salem, Brebes
Hasil penelitian UNDP pada Sepuluh tahun lalu, yakni tahun 2001 menunjukan indeks Pembangunan Manusia (IPM) diindonesia menduduki ranking 106  dari 126 Negara. Posisi Indonesia jauh dibawah Negara-negara ASEAN yang merupakan pesaing terdekat. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia harus mempunyai komitmen yang kuat dalam pengembangan sumberdaya manusia guna mendukung upaya pembangunan ekonomi terutama dalam menghadapi era global dan pasar bebas. Dalam konteks ini, diyakini bahwa pengembangan sumberdaya manusia hanya dapat di capai dengan adanya dukungan system pendidikan nasional yang berkualitas.
Lalu Pada Tahun 2003, seperti dilaporkan Human Development Indeks (HDI), laporan HDI pada tahun 2003 menunjukan Indonesia pada urutan ke 112 dari 175 negara, posisi jauh dibawah Singapura, yang ada di posisi ke 28, Brunei darusalam ke 31, Malaysia ke 58, Thailan ke 74 dan Filipina ke 85. Meski laporan HDI bukan hanya mengukur status  pendidikan tetapi juga ekonomi dan kesehatan namun ia merupakan rujukan dokumen yang valid guna melihat tingkat kemajuan pembangunan pendidikan disuatu Negara. Hal tersebut disampaikan  Sutarto, S.Pd Kepala Sekolah Dasar Negri Indrajaya 02, UPTD Pendidikan Kecamatan Salem, Brebes Jawa Tengah. saat diskusi santai beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kalangan pendidik harus maksimal dalam meningkatkan mutu pembelajaran guna mendongkrak kemajuan serta prestasi pendidikan yang saat ini sudah mulai meningkat dengan drastis. Serta mengalami perubahan positif yang sangat membanggakan.
“Pendidikan adalah hal yang mutlak Sejak pendiri Negara Republik Indonesia sepakat untuk mendirikan sebuah negara yang merdeka, pendidikan menduduki posisi penting yang menjadi prioritas pembangunan negara ini. Dengan dimasukkan kalimat ‘dengan mencerdaskan kehidupan bangsa’ dipembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan bukti keseriusan para pendiri negara ini dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang mempunyai harkat dan martabat yang tinggi.” Kata Sutarto
“Kemudian komitmen tersebut dituangkan dalam Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 32 ayat 1 yang berbunyi bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Fokus dari UUD 1945 tersebut adalah peningkatan sumber daya manusia Indonesia agar menjadi manusia yang punya harkat dan martabat yang mulia, bebas dari belenggu kebodohan” Lanjutnya

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka rujukannya adalah kualitas pendidikan yang maksimal dan interaktif,serta  pengembangan daya non akademis anak agar mampu mengembangkan bakat dan talenta yang dimiliki guna menuju pada jenjang yang lebih tinggi.
“Sekolah Dasar Negeri (SDN) Indrajaya 02  merupakan salah satu organisasi pendidikan yang berupaya untuk meningkatkan sumberdaya manusia dalam rangka mengantar pada tujuan nasional.  Maka  pihak pengajar akan selalu mengevaluasi serta membuat  terobosan – terobosan baru dalam teknis pengajaran yang lebih interaktif serta  Pengembangan pendidikan managemen berbasis sekolah (PPMBS) dengan maksimal, hal tersebut guna menciptakan siswa – siswa yang unggul dan berkualitas dalam ilmu dan teknologi serta kecakapan dalam masyarakat.” Tutur Sutarto
“Sekolah kami memiliki 110 siswa yang  yang siap mengikutikancah perkembangan teknologi tanpa melupakan etika dan olah rasa dengan seni kreasi dan budaya.” lanjutnya.                                                                                                                                     
                                             
Ajarkan Olah Rasa
Penyelenggaraan ekstrakurikuler seni tradisional dan seni kreasi bisa menambah daya tarik sekolah serta  pengembangan wawasan siswa dari sisi non akademis, Penyelenggaraan kegiatan kesenian secara konsisten akan membentuk ciri khas sekolah itu serta akan membentuk karakter siswa didik untuk lebih bermasyarakat. 
 
Menurutnya, keunggulan di bidang seni tradisional dan seni kreasi bisa menjadi nilai tambah yang unik bagi sebuah sekolah karena tidak semua sekolah memiliki kelebihan tersebut. Saat ini, sebagian besar sekolah justru lebih terfokus pada penguasaan teknologi atau olahraga. Sebagian besar malah melupakan kesenian tradisional
 
“Penggiatan  Ekstra Kokulikuler (Ekskul) seni tradisional seperti tari Jaipong di sekolah juga bertujuan mengajarkan olah rasa dan pendidikan budi pekerti yang dirasa sangat minim dalam kurikulum pendidikan. Oleh karena itu, dalam ekskul seni tradisional, murid tidak dituntut menguasai sepenuhnya sehingga dapat bermain dengan mahir. Yang paling penting bagi kami adalah mengajarkan para murid untuk berbudaya dan berlaku santun,” Kata Sutarto 
 
Sutarto  mengungkapkan, upaya untuk memupuk keunggulan seni tradisional di SDN Indrajaya 02  itu telah berlangsung selama beberapa bulan    terakhir. “Selain Seni tradisional dan seni kreasi SDN Indrajaya 02  menyelenggarakan ekstrakurikuler lainnya seperti kepramukaan, dan olah raga yang mana menghasilkan prestasi dari atletik dan renang yang di sandang Uci lestari dan Hani dari sekolah kami”. tambahnya
 
“Kami ingin siswa didik kami maju dalam bidang akademik dan non akademik, sehingga kami akan terus mengembangkan ekskul pada seluruh siswa, Hal itu guna menunjang siswa agar lebih mampu untuk bermasyarakat karena theater sebagai cerminan kehidupan dari masyarakat.” tegasnya
 
Sutarto menambahkan,  sambutan para murid terhadap ekstrakurikuler kesenian tradisional ini cukup menggembirakan. Sehingga di harapkan kedepan akan menuai prestasi yang signifikan serta siswa memiliki bekal untuk tahap pendidikan lanjutan. (Toto Cahyoto)
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar